Just For Me

"jUst for me" bukan berarti aku ini egois dan tidak mau berbagi, karena aku menulis di blog ini sesuai apa yang aku mau.

Allessana (bag 2)





ALESSANA

Bagian 2

Inikah yang namanya patah hati..??



Aku tiba di taman yang dijanjikan nathan, taman ini masih sama seperti terakhir aku dan nathan bertemu satu bulan yang lalu, aku mencari tempat untuk duduk, dibawah pohon yang rindang ada bangku kosong, aku duduk disana sambil mendengarkan lagu dari ipod-ku. Tidak jauh dari tempatku duduk ada beberapa anak seusiaku sedang berkumpul mereka semua membawa kamera, mungkin mereka mengambil ekskul fotografer sepertinya mereka bukan orang sini dan ada juga beberapa siswa SMP yang sedang berlatih kabaret. 2 jam lebih aku menunggu tapi tidak ada tanda-tanda nathan akan datang, apa dia lupa atau sengaja ingin membuatku marah. Lagit sudah gelap, dan hujan pun turun semua orang berlarian mencari tempat berteduh, namun aku masih tediam , hujan masih saja turun mengguyur bumi. Udara dingin tak juga beranjak.. Aku meremas jari jemariku yang mulai kebas kedinginan. Semuanya dingin menusuk, sepi merangkap sunyi. Getir. Seperti hati ini, yang kini mulai meletup, tak sanggup lagi menanggung lebih dari apa yang sanggup ia tanggung. Langit pun seakan mengkhianati hati ini. Mengolok-oloku dengan ikut menumpahkan air dari langit. Biru berganti dengan abu. Tak ada cahaya. Tak ada harapan. Pelan-pelan, air mataku meluncur dengan hangatnya. Satu. Dua. Kemudian menderas. Menumpahkan semua yang tersisa. Mencoba menghalau semua yang menyakitkan. Meraup asa yang tersisa. Kecil memang, malah mungkin tak ada.. setiap tetesan hujan yang menyapa kulitku terasa menusuk, dingin, membuat badanku semakin menggigil, aku tidak pernah merasakan sakit seperti ini, apakah aku sedang patah hati.

” Kau masih disini..?” suara itu muncul dari arah belakangku dan membuatku kaget. Seorang pemuda yang sangat aku kenal wajahnya, rambutnya gayanya seperti tokoh dalam komik jepang uchiha sasuke, dia adalah Cleon sahabatku.

” Apa yang kau lakukan disini...?? dari mana kau tahu aku disini ..? ” aku balik bertanya,,,

” orangtuamu khawatir mencarimu , dan tadi siang bukankah kau memberitahuku akan bertemu dengan nathan..!! pulanglah, percuma menunggu dia tidak akan datang ” jawabnya memohon

” tapi dia sudah berjanji padaku, ” jawabku sambil terisak...

” sudahlah kita bahas nanti, sekarang kita pulang, orangtuamu pasti sudah menunggu”

aku menurut saja setiap perintahnya, karena percuma juga aku berdebat dengannya demgam kondisiku seperti ini.sesekali aku menoleh ke belakang berharap orang yang kucari datang. Sepanjang perjalanan kita hanya diam, tidak salingbicara. Ahirnya tiba juga di komplek rumahku tapi Cleon tidak berhenti di rumahku dia mengajak aku kerumahnya.

” kenapa kau membawa ku ke rumahmu ..??

” aku tidak ingin orangtuamu melihat kau dalam keadaan seperti ini, setidaknya kau bisa pakai baju kaka ku...” jawabnya santai .

Cleon memang sudah aku anggap seperti kakaku sendiri, kami berteman sejak kecil, dia baru saja masuk kul umurku tidak jauh darinya hanya beda 3 tahun.tidak ada satupun yang aku bisa sembunyikan dari dia. Dia sangat mengerti aku.

Cleon duduk depan perapian untuk menghangatkan tubuhnya, dengan canggung aku duduk disampingnya. Dia menyodorkan aku secangkir teh hangat.

” thanks ” kataku

” Aku tidak habis pikir, seorang Alessana mau menunggu berjam-jam dan hujan-hujanan hanya demi bertemu dengan kekasihnya..?? apa kamu tidak berpikir dengan akal sehatmu..?? apa tidak terpikir olehmu tentang orantuamu yang mencemaskanmu, belum kalou kamu sakit, orangtuamu yang repot juga ” katanya datar sambil menatap ke perapian

” aku..aku..aku hanya ingin menemuinya, aku mencintainya,,” jawabku terbata

” cinta,..?? aku pikir cintamu dah buta alessana...cinta tidak membuat orang menjadi egois, dan cinta tidak akan membuat kau kehilangan akal sehatmu.. ingat Alessana kamu baru saja berumur 17 tahun masih dini untuk bicara kata cinta ” jawabnya, masih dengan nada datar..

kata-katanya semakin membuatku terluka,,,

” Kau tidak tahu rasanya karena kau tidak pernah jatuh cinta kan ” jawabku menantang,,

dia tersenyum jengkel padaku

” Aku tidak ingin pacaran sebelum aku menyelesaikan kuliahku dan meraih mimpiku ”

dia berbalik memandang ke arahku dan kedua tangannya yang dingin merengkuh wajahku

” Alessana dengar, aku tidak melarangmu untuk berpacaran, tapi setidaknya gunakanlah akal sehatmu, untuk melakukan sesuatu, tidak semua yang dikatakan demi cinta itu benar, aku ingin kau kembali lagi seperti dulu,...jangan buat orangtuamu cemas lagi ”

dengan hatihati dia menarik tangannya dari wajahku seolah-olah wajahku ini rapuh yang akan pecah bila tidak hati-hati..kemudian dia memegang kedua bahuku.

” ingat Alessana sebelum bertemu dengan nathan kau bisa hidup dengan tenang dan bahagia, dan sekarang dia pergi meninggalkanmu apa bedanya dengan dulu sebelum dia datang di kehidupanmu aku yakin jika kamu berusaha kamu akan bisa melupakannya, waktu yang akan menyembuhkan lukamu. Kamu tega membuat orangtuamu kecewa yang selama 17 tahun menyayangimu demi orang yang baru kamu kenal selama 2 tahun...ini tidak adil Alessana”

aku masih terdiam, karena semua yang dikatakan Cleon itu ada benarnya juga, tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri aku tetap masih mengharapkannya, tapi percuma saja bila aku membela diriku sekarang, aku takut Cleon marah denganku dan aku juga akan kehilangan sahabatku.

” Ok Alessana, sepertinya kau nampak lebih baik sekarang, jadi aku akan mengantarkanmu ke rumah, sekarang” ajaknya dengan gaya khasnya yang selalu membuatku tidak bisa menahan senyum, dia tidak percaya diri jika rambutnya rapi dan selalu diberantakin di bagian belakang, seperti aku bilang tadi dia menyukai gaya rambut uchiha sasuke, seorang karakter fiktif dari komik dan anime naruto.

Read More..

cerpen " ALESSANA"


ALESSANA

(bagian 1)

”Tersenyumlah untukku”


waktu menunjukan jam dua belas lewat sepuluh menit tengah malam, aku masih terjaga menunggu sesuatu yang belum tentu datang. Ponselku masih saja tetap berdering, namun aku tidak menghiraukan karena aku tahu, itu bukan orang yang aku tunggu. Ulang tahun kali ini aku ingin mendapatkan ucapan yang pertama kali dari kekasihku Nathan. Tapi sepertinya dia lupa. Aku mencoba mengingat kembali saat kenanganku dengannya, tiba-tiba ada suara ”bug” seperti ada sesuatu menabrak jendela kamarku, dan membuyarkan semua lamunanku. Bulu kuduku langsung merinding, aku tak berani untuk melihatnya, kuputuskan untuk tidur lagipula besok pagi-pagi aku harus berangkat sekolah.

Sepulang sekolah aku berjalan malas-malasan disisi trotoar menuju ke halte bus, ” Alessana...Alessana!!!!” seperti ada yang memanggil namaku,,suara yang sangat aku kenal aku mencari-cari dari mana suara itu,, diseberang jalan aku melihat seorang pemuda berdiri sambil melambaikan tangan ke arahku,,dia mengenakan celana jeans hitam, T-shirt putih agak ketat sehingga bentuk badannya yang atletis semakin terliahat, rambut yang ditata berantakan, dan dibalik kacamata yang dia kenakan aku tahu ada mata yang indah, seindah batu topaz, , dia nathan kekasihku, aku yakin setiap perempuan yang melihatnya pasti akan jatuh hati. dia sama rupawan dengan motor yang sedang ia sandari, Cagiva Mito 525,warna merah yang selalu menemani dia balapan lebih tepatnya balapan liar, memang cagiva tidak seterkenal Ducati, Aprilia dan Mv Agusta. Namun untuk urusan motor sport berkapasitas kecil Cagiva lah rajanya, tenaganya 39 hp pada 10.000 rpm dan top speed yang dibatasi 160 km per jam, tapi bila restriktor dilepas bisa mancapai 205 km/jam dengan bobot 120 kg motor ini mampu berakselerasi dan bermanufer layaknya superbike, tidak heran jika nathan sering memenagi balapan. Aku mengenal motor nya sama seperti aku mengenal nathan, karena disetiap pertemuan kami, motornya selalu menjadi hal pertama yang dibicarakan.

Aku segera berlari menyebrang jalan menghampirinya, karena saking bahagianya aku tidak hati-hati menyebrang dari arah kananku sebuah bus melaju dengan cepat, bersyukur aku bisa selamat karena supir bus buru-buru banting setir ke sisi jalan,,dan kecelakaan pun tidak terelakan lagi sbuah dentuman yang sangat keras bus itu menabrak sebuah kafe dan toko bunga yang sedang ramai pengunjung dan nathan masih berdiri disana di parkiran kafe itu. Bus itu terjungkal karangan bunga pun berhamburan. Aku merasa mataku terbakar karena air mata yang tertahan, jantungku berdetak tak beraturan seperti ingin meninggalkan tempatnya, aku seperti mati rasa, cemas, takut smuanya menjadi satu, aku berjalan mendekati kerumunan itu, aku tidak mampu menahan air mataku.

”N A T H A N...!!! ” aku menjerit. motornya rusak parah, dia tergeletak tak berdaya dan bersimbah darah, dia terpental cukup jauh dari tempat dia berdiri, disampingnya ada bunga lily, aku rasa bunga ini salah satu dari bunga yang berhamburan tadi. aku menghambur menghampiri nathan, dan menyandarkan tubuhnya di bahuku.

” aku mohon nathan buka matamu, maafkan aku..!!”

” Alessana selamat ulang tahun aku sangat menyayangimu, jangan menangis tersenyumlah untukku ..!!!” sambil memberiku setangkai bunga lily, aku tidak tahu kapan dia mengambilnya, walaupun dia bersimbah darah dia masih bisa tersenyum.

” thanks..! nathan bangun ,,aku mohon jangan tinggalkan aku!!”

dia tetap bergeming..tidak menjawabku, aku sudah kehilangan dia , aku yang menyebabkan dia meninggal.

kemudian ada seseorang menarik lenganku sambil memanggil-manggil namaku

” Alessana..Alessana bangun nak...!!!bangun sayang, kau kenapa” itu seperti suara ayahku,sedang apa ayah disini, suara itu semakin nyata dan aku terbangun....syukurlah ternyata cuma mimpi buruk

” Kau bermimpi buruk lagi..? aku mendengar kau menjerit memanggil nathan, apa hubungan kalian baik-baik saja?”

” Aku bermimpi nathan kecelakaan dan dia pergi untuk selamanya, dia tidak akan pernah menemuiku lagi, aku tidak yakin hubungan kami baik-baik saja, sebab dia lupa dengan hari ulang tahunku”

Ayahku seperti ingin mengucapkan sesuatu, tapi tidak jadi.

” Ayah masih ingat, kau tidak ingin mendapat ucapan selamat dari orang lain, sebelum dari nathan kan..??” sambil berlalu dari kamarku.

Aku bersyukur ayah cepat pergi dari kamarku karena aku memang ingin sendiri, aku masih memikirkan mimpi itu, ini benar-benar mengerikan sekalipun ini hanya mimpi.

Aku sengaja berlama-lama dalam kamar mandi, berharap dinginnya air bisa mendinginkan pikiranku. Aku turun untuk sarapan, disana sudah ada orangtuaku menunggu, seperti biasanya suasana makan sangat tenang tidak ada yang mengeluarkan suara satupun kecuali suara sendok yang beradu dengan piring. Aku tahu mereka lagi ada masalah. Di sudut dapur ada beberapa tumpukan kado yang menungguku untuk dibuka, tapi aku tetap pada prinsipku, aku masih belum menyerah, nathan pasti akan datang.

Sebelum berangkat sekolah aku kembali ke kamarku untuk mengambil tas sekolahku, sekalian aku penasaran apa yang menabrak jendela kamarku tadi malam, ada setangkai bunga llily dan dan kotak kado berwarna hitam berhias pita emas dan perak, aku ragu untuk membukanya. Bunga llily ini mengingatkanku pada mimpiku semalam, warna hitam adalah kesukaann nathan, apa kado ini darinya..??. aku yakin ini memang kado dari nathan, aku membukanya ada gaun berwarna hitam,”apa maksud dia ngasih gaun berwarna hitam, bukankah hitam itu melambangkan orang berduka, lagipula dia tahu, aku tidak suka dengan warna hitam polos begini seperti hendak ke pemakaman saja, apa dia berharap aku akan datang ke pemakamannya dan mengenakan gaun hitam ini ”keterlaluan sekali pikirku. Selain gaun ada juga topi warnanya hijau, Topi ini adalah topi kesukaan nathan yang sering dia pakai, apa maksud dia dengan semua ini..apa dia berharap aku akan datang menemui dia dengan mengenakan gaun hitam ini dan topi hijau, ini benar-benar konyol.. percuma saja aku menebak-nebak karena tidak ada gunanya juga, nathan memang sulit untuk ditebak. Dia juga mengirimiku sebuah surat, aku tahu ini tulisan tangannya , acak-acakan dan tidak beraturan ..

Happy birthday Alessana,,,!!!

Kamu pasti berpikir aku lupa dengan ulangtahunmu kan..??

Kalau kamu berpikir seperti itu, kamu salah,,karna aku selalu mengingatmu

Kamu sudah memberikan warna dalam hidupku , dan aku tidak ingin melihat kamu sedih, karena aku pasti akan ikut sedih.. tersenyumlah untukku..

Aku tahu kamu sudah punya banyak pertanyaan untukku, hari ini aku tunggu di taman kota tempat kita biasa jam 3 sore.

Aku selalu menyayangimu...

By: Nathan


Cerbung mo lanjut mo kaga semau gw…!!









Read More..

About this blog

Blog ini sengaja dibuatuntuk belajar menjadi wartawanbagi diri sendiri makany gw kasih judul just for me,,mualailah menulis dari hal yang terkecil..

chating


ShoutMix chat widget

Pengikut

Powered By Blogger

welcome

selamat datang di blog saya yang sederhana
thanks dah mahu berkunjung, jangan lupa kasih komentar ya,,,!!